Selasa, 20 November 2012 0 komentar

Cihui! Jantung Rusak Kembali Sehat dengan Olahraga 30 Menit

Cepat, mematikan dan
datang tiba-tiba, itu sebabnya
serangan jantung merupakan
penyakit yang ditakuti banyak orang.
Penyakit ini seringkali meninggalkan
kerusakan parah pada jantung. Untuk
mengatasinya tak perlu obat yang
aneh-aneh, cukup dengan banyak
berolahraga.
Sebuah penelitian menemukan bahwa
melakukan olahraga setiap hari dapat
memperbaiki kerusakan yang
diakibatkan serangan jantung. Para
peneliti menemukan untuk pertama
kalinya bahwa olahraga secara teratur
dapat membuat sel-sel induk jantung
aktif kembali. Hal ini akan memicu
pertumbuhan otot jantung yang
baru.
Sebelumnya para ilmuwan telah
menemukan bahwa sel-sel induk bisa
memproduksi jaringan baru melalui
suntikan bahan kimia yang dikenal
sebagai faktor pertumbuhan.
Penelitian baru ini menemukan bahwa
olahraga sederhana ternyata juga
memiliki efek yang sama.
Para peneliti dari Liverpool John
Moores University menemukan bahwa
sebagian kerusakan akibat penyakit
jantung atau gagal jantung bisa
diperbaiki dengan cara 30 menit
berjalan kaki atau bersepeda setiap
hari yang cukup menghasilkan
keringat.
Dalam penelitian terhadap tikus,
peneliti menemukan bahwa olahraga
dalam intensitas tersebut dapat
mengaktifkan lebih dari 60 persen
sel-sel induk jantung. Padahal,
biasanya sel-sel induk ini sudah tidak
aktif pada tikus dan orang dewasa.
Laporan penelitian yang dimuat
European Heart Journal menjabarkan,
setelah melakukan olahraga selama 2
minggu, tikus mengalami peningkatan
jumlah cardiomyocites atau sel-sel
pemicu detak jantung sebanyak 7
persen.
"Olahraga meningkatkan faktor-
faktor pertumbuhan yang
mengaktifkan sel-sel induk untuk
memperbaiki jantung. Temuan ini
adalah yang pertama kalinya
menemukan adanya potensi ini," kata
peneliti, Dr Georgina Ellison seperti
dikutip dari Telegraph, Senin
(5/11/2012).
Dr Ellison menegaskan, meskipun
pasien kerusakan jantung yang parah
mungkin tidak mampu melakukan
olahraga secara intensif, olahraga
untuk pasien seperti ini dapat
dilakukan dengan cara jogging atau
bersepeda selama 30 menit sehari.
Durasi ini dianggap masih aman dan
tidak membahayakan kesehatan.
Namun memang, Dr Ellison mengakui
bahwa efeknya akan lebih besar jika
olahraga dilakukan dengan intensitas
yang lebih tinggi. Karena penelitian ini
masih dilakukan pada tikus, penelitian
lebih lanjut terhadap manusia masih
perlu dilakukan untuk mengkonfirmasi
hasilnya.(pah/nvt)

BACA SELENGKAPNYA »»  
0 komentar

Menghilangkan Aroma Kaki yang Tidak Sedap karena Memakai Sepatu

Kaki menjadi bagian tubuh
yang seringkali lupa dirawat. Padahal
jika tidak memberi perhatian, bagian
terbawah kaki tersebut bisa jadi
kasar jika jarang discrub dan juga
dapat menimbulkan aroma tidak
sedap.
Masalah aroma tidak sedap pada kaki
memang menyebalkan. Biasanya timbul
karena terlalu lama menggunakan
sepatu dan alas kaki yang digunakan
sudah menempel keringat sehingga
mengeluarkan aroma menyengat.
Untuk mengatasinya, ini dia tips
menghilangkan bau kaki karena
sepatu.
1. Bersihkan Sepatu
Pertama-tama bersihkanlah sepatu
menggunakan deterjen. Rutinlah
membersihkannya setiap dua minggu
sekali. Sikatlah bagian bawah sepatu
untuk menghilangkan kotoran dan
tanah yang menempel. Namun, ada
juga bahan-bahan sepatu yang tidak
perlu dicuci, seperti bahan kulit dan
suede. Untuk bahan tersebut, cukup
bersihkan dengan lap basah, sampai
ke dalam ruang sepatu. Untuk bagian
sol, sikatlah dengan sikat gigi yang
telah dicelupkan ke dalam air
deterjen.
2. Gunakan Sepatu Jika Sudah Benar-
benar Kering
Setelah membersihkan sepatu, jangan
langsung memasukkannya ke dalam
kotak. Anging-anginkanlah sepatu di
teras rumah, namun jangan langsung
menjemurnya di bawah matahari,
karena warnanya bisa memudar dan
kulit sepatu bisa terkelupas. Ingat,
jika masih lembab jangan langsung
menggunakan sepatu, karena malah
membuat kaki Anda berbau. Tunggu
hingga benar-benar kering sempurna.
Setelah kering, Anda bisa menaburkan
baking soda ke dalam sepatu Diamkan
semalaman, agar aroma dan bakteri
dalam sepatu terserap oleh baking
soda. Keesokan harinya, keluarkan
baking soda.
3. Rendam Kaki dengan Cuka
Salah satu bahan natural untuk
melawan aroma kaki yang tidak sedap
adalah memanfaatkan cuka. Campur
setengah gelas cuka yang ditambah
dengan satu liter air. Rendamlah kaki
dan diamkan selama 10 sampai 20
menit.
4. Semprotan Penghilang Bakteri
Saat ini banyak dijual semprotan
khusus untuk menghilangkan bakteri
di kaki. Semprotan tersebut juga
berperan untuk menghilangkan aroma
tidak sedap pada kaki. Anda bisa
menggunakan semprotan ini ketika
akan mengenakan dan melepas
sepatu.
5. Bedak Kaki
Selain menggunakan semprotan kaki,
Anda juga dapat menaburkan bedak
kaki. Bedak yang khusus dirancang
untuk kaki tersebut dapat menyerap
keringat di kaki, yang menjadi
sumber aroma tidak sedap dari
sepatu. Bisa digunakan sebelum
memakai sepatu. Untuk hasil yang
efektif, bedak kaki bisa dipakai pada
malam hari kemudian dibungkus
dengan kaus kaki dan diamkan
semalaman.(kik/kik)

Post by. Esti Arsiyanti 15

BACA SELENGKAPNYA »»  
Minggu, 18 November 2012 0 komentar

Tidak Disadari, Lisan Juga Bisa Berbuat Syirik

Lebih samar dari jejak semut di atas
batu hitam di tengah kegelapan
malam
Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu
‘anhuma –yang sangat luas dan
mendalam ilmunya- menafsirkan ayat
di atas dengan mengatakan,”Yang
dimaksud membuat sekutu bagi Allah
(dalam ayat di atas, pen) adalah
berbuat syirik. Syirik adalah suatu
perbuatan dosa yang lebih sulit
(sangat samar) untuk dikenali
daripada jejak semut yang merayap
di atas batu hitam di tengah
kegelapan malam.”
Kemudian Ibnu Abbas radhiyallahu
‘anhuma mencontohkan perbuatan
syirik yang samar tersebut seperti,
‘Demi Allah dan demi hidupmu wahai
fulan’, ‘Demi hidupku’ atau ‘Kalau
bukan karena anjing kecil orang ini,
tentu kita didatangi pencuri-pencuri
itu’ atau ‘Kalau bukan karena angsa
yang ada di rumah ini tentu
datanglah pencuri-pencuri itu’, dan
ucapan seseorang kepada kawannya
‘Atas kehendak Allah dan
kehendakmu’, juga ucapan
seseorang ‘Kalau bukan karena Allah
dan karena fulan’.
Akhirnya beliau radhiyallahu ‘anhuma
mengatakan, ”Janganlah engkau
menjadikan si fulan (sebagai sekutu
bagi Allah, pen) dalam ucapan-ucapan
tersebut. Semua ucapan ini adalah
perbuatan SYIRIK.” (HR. Ibnu Abi
Hatim) (Lihat Kitab Tauhid, Syaikh
Muhammad At Tamimi)
Itulah syirik. Ada sebagian yang
telah diketahui dengan jelas seperti
menyembelih, bernadzar, berdo’a,
meminta dihilangkan musibah
(istighotsah) kepada selain Allah. Dan
terdapat pula bentuk syirik (seperti
dikatakan Ibnu Abbas di atas) yang
sangat sulit dikenali (sangat samar).
Syirik seperti ini ada 2 macam.
Pertama, syirik dalam niat dan
tujuan. Ini termasuk perbuatan
yang samar karena niat terdapat
dalam hati dan yang mengetahuinya
hanya Allah Ta’ala. Seperti seseorang
yang shalat dalam keadaan ingin
dilihat (riya’) atau didengar (sum’ah)
orang lain. Tidak ada yang
mengetahui perbuatan seperti ini
kecuali Allah Ta’ala.
Kedua, syirik yang tidak diketahui
oleh kebanyakan manusia. Syirik
seperti ini adalah seperti syirik
dalam ucapan (selain perkara
i’tiqod/keyakinan). Syirik semacam
inilah yang akan dibahas pada
kesempatan kali ini. Karena
kesamarannya lebih dari jejak semut
yang merayap di atas batu hitam di
tengah kegelapan malam. Oleh karena
itu, sedikit sekali yang mengetahui
syirik seperti ini secara jelas. (Lihat
I’anatul Mustafid bisyarh Kitabut
Tauhid, hal. 158, Syaikh Shalih bin
Fauzan Al Fauzan)
Contoh Lisan yang Terjatuh dalam
Kesyirikan: Mencela Makhluk yang
Tidak Dapat Berbuat Apa-apa
Perbuatan seperti ini banyak
dilakukan oleh kebanyakan manusia
saat ini –barangkali juga kita-.
Lidah ini begitu mudahnya mencela
makhluk yang tidak mampu berbuat
sedikit pun, seperti di antara kita
sering mencela waktu, angin, atau
pun hujan. Misalnya dengan
mengatakan, ‘Bencana ini bisa terjadi
karena bulan ini adalah bulan Suro’
atau mengatakan ‘Sialan! Gara-gara
angin ribut ini, kita gagal panen’
atau dengan mengatakan pula,
‘Aduh!! hujan lagi, hujan lagi’. Lidah
ini begitu mudah mengucapkan
perkataan seperti itu. Padahal
makhluk yang kita cela tersebut
tidak mampu berbuat apa-apa kecuali
atas kehendak Allah. Mencaci mereka
pada dasarnya telah mencaci,
mengganggu dan menyakiti yang
telah menciptakan dan mengatur
mereka yaitu Allah Ta’ala. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,“Allah Ta'ala berfirman,
‘Manusia menyakiti Aku; dia mencaci
maki masa (waktu), padahal Aku
adalah pemilik dan pengatur masa,
Aku-lah yang mengatur malam dan
siang menjadi silih berganti.’ ” (HR.
Bukhari dan Muslim). Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam juga
bersabda,”Janganlah kamu mencaci
maki angin.” (HR. Tirmidzi, beliau
mengatakan hasan shohih)
Dari dalil-dalil ini terlihat bahwa
mencaci maki masa (waktu), angin
dan makhluk lain yang tidak dapat
berbuat apa-apa adalah terlarang.
Larangan ini bisa termasuk syirik
akbar (syirik yang mengeluarkan
seseorang dari Islam) jika diyakini
makhluk tersebut sebagai pelaku dari
sesuatu yang jelek yang terjadi.
Meyakini demikian berarti meyakini
bahwa makhluk tersebut yang
menjadikan baik dan buruk dan ini
sama saja dengan menyatakan ada
pencipta selain Allah. Namun, jika
diyakini yang menakdirkan adalah
Allah sedangkan makhluk-makhluk
tersebut bukan pelaku dan hanya
sebagai sebab saja, maka seperti ini
termasuk keharaman, tidak sampai
derajat syirik. Dan apabila yang
dimaksudkan cuma sekedar
pemberitaan, -seperti
mengatakan,’Hari ini sangat panas
sekali, sehingga kita menjadi
capek’-, tanpa tujuan mencela sama
sekali maka seperti ini tidaklah
mengapa.
Perbaikilah Diri
Jarang sekali manusia mengetahui
bahwa hal-hal di atas termasuk
kesyirikan dan kebanyakan orang
selalu menyepelekan hal ini dengan
sering mengucapkannya . Padahal
Allah Ta’ala telah berfirman yang
artinya,”Sesungguhnya Allah tidak
mengampuni dosa syirik, dan dia
mengampuni dosa yang berada di
bawah syirik bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. (QS. An Nisa [4]:
116).
Oleh karena itu, sangat penting
sekali bagi kita untuk mempelajari
aqidah di mana perkara ini sering
dilalaikan dan jarang dipelajari oleh
kebanyakan manusia. Aqidah adalah
poros dari seluruh perkara agama.
Jika aqidah telah benar, maka
perkara lainnya juga akan benar.
Jika aqidah rusak, maka perkara
lainnya juga akan rusak.
Hendaknya pula kita memperbaiki diri
dengan selalu memikirkan terlebih
dahulu apa yang kita hendak
ucapkan. Ingatlah sabda Nabi yang
mulia shallallahu ‘alaihi wa
sallam,”Boleh jadi seseorang
mengucapkan suatu kata yang
diridhai Allah namun tidak ia sadari,
sehingga karena ucapannya ini Allah
mengangkat derajatnya. Namun boleh
jadi seseorang mengucapkan suatu
kata yang dimurkai Allah dan tidak ia
sadari, sehingga karena ucapannya
ini Allah memasukkannya dalam
neraka.” (HR. Bukhari)
Jika kita sudah terlanjur melakukan
syirik yang samar ini, maka leburlah
dengan do’a yang pernah diucapkan
Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam
’Allahumma inni a’udzubika an
usyrika bika sya’an wa ana a’lamu
wa astaghfiruka minadz dzanbilladzi
laa a’lamu’
(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu
dari perbuatan menyukutakan-Mu
dengan sesuatu padahal aku
mengetahuinya. Aku juga memohon
ampunan kepada-Mu dari kesyirikan
yang tidak aku sadari) (HR. Ahmad).

post. Esti arsiyanti 15

BACA SELENGKAPNYA »»  
0 komentar

Dua nikmat yang sering terlupakan

Allah Ta’ala telah menciptakan
manusia dan memberikan kenikmatan
yang tidak terhingga. Manusia tidak
akan mampu menghitungnya.
Allah berfirman:
ﻥِﺇَﻭ ﺍﻭُّﺪُﻌَﺗ َﺔَﻤْﻌِﻧ ِﻪﻠﻟﺍ َﻻ َّﻥِﺇ ﺎَﻫﻮُﺼْﺤُﺗ
َﻪﻠﻟﺍ ٌﻢﻴِﺣَّﺭ ٌﺭﻮُﻔَﻐَﻟ
"Dan jika kamu menghitung-hitung
nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat
menentukan jumlahnya.
Sesungguhnya Allah benar-benar
Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang." (Qs. An-Nahl: 18)
NIKMAT SEHAT
Di antara kenikmatan Allah yang
sangat banyak adalah kesehatan.
Kesehatan merupakan kenikmatan
yang diakui setiap orang, memiliki
nilai yang besar. Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam telah menyebutkan
hal ini dengan sabdanya:
ْﻦَﻣ َﺢَﺒْﺻَﺃ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ﻰًﻓﺎَﻌُﻣ ِﻩِﺪَﺴَﺟ ﻲِﻓ
ﺎًﻨِﻣﺁ ﻲِﻓ ِﻪِﺑْﺮِﺳ ُﺕﻮُﻗ ُﻩَﺪْﻨِﻋ ِﻪِﻣْﻮَﻳ
ﺎَﻤَّﻧَﺄَﻜَﻓ ُﻪَﻟ ْﺕَﺰﻴِﺣ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ
"Barangsiapa di antara kamu masuk
pada waktu pagi dalam keadaan sehat
badannya, aman pada keluarganya,
dia memiliki makanan pokoknya pada
hari itu, maka seolah-olah seluruh
dunia dikumpulkan untuknya." (HR.
Ibnu Majah, no: 4141; dan lain-lain;
dihasankan oleh Syaikh Al-Albani di
dalam Shahih Al-Jami’ush Shaghir, no:
5918)
Kita melihat kenyataan manusia yang
rela mengeluarkan biaya yang besar
untuk berobat, ini bukti nyata
mahalnya kesehatan yang merupakan
kenikmatan dari Allah Ta’ala.
Akan tetapi kebanyakan manusia lalai
dari kenikmatan kesehatan ini, dia
akan ingat jika kesehatan hilang
darinya.
Diriwayatkan bahwa seseorang
mengadukan kemiskinannya dan
menampakkan kesusahannya kepada
seorang ‘alim. Maka orang ‘alim itu
berkata: “Apakah engkau senang
menjadi buta dengan mendapatkan 10
ribu dirham?”, dia menjawab:
“Tidak”. Orang ‘alim itu berkata lagi:
“Apakah engkau senang menjadi bisu
dengan mendapatkan 10 ribu
dirham?”, dia menjawab: “Tidak”.
Orang ‘alim itu berkata lagi: “Apakah
engkau senang menjadi orang yang
tidak punya kedua tangan dan kedua
kaki dengan mendapatkan 20 ribu
dirham?”, dia menjawab: “Tidak”.
Orang ‘alim itu berkata lagi: “Apakah
engkau senang menjadi orang gila
dengan mendapatkan 10 ribu
dirham?”, dia menjawab: “Tidak”.
Orang ‘alim itu berkata: “Apakah
engkau tidak malu mengadukan
Tuanmu (Allah subhanahu wa ta'ala )
sedangkan Dia memiliki harta 50 ribu
dinar padamu”. (Lihat: Mukhtashar
Minhajul Qashidin, hlm: 366)
DUA KENIKMATAN, BANYAK MANUSIA
TERTIPU
Oleh karena itulah seorang hamba
hendaklah selalu mengingat-ingat
kenikmatan Allah yang berupa
kesehatan, kemudian bersyukur
kepada-Nya, dengan
memanfaatkannya untuk ketaatan
kepada-Nya. Jangan sampai menjadi
orang yang rugi, sebagaimana hadits
di bawah ini:
ْﻦَﻋ ِﻦْﺑﺍ ٍﺱﺎَّﺒَﻋ َﻲِﺿَﺭ ُﻪَّﻠﻟﺍ ﺎَﻤُﻬْﻨَﻋ َﻝﺎَﻗ
َﻝﺎَﻗ ُّﻲِﺒَّﻨﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ
ِﻥﺎَﺘَﻤْﻌِﻧ ٌﻥﻮُﺒْﻐَﻣ ٌﺮﻴِﺜَﻛ ﺎَﻤِﻬﻴِﻓ ِﺱﺎَّﻨﻟﺍ ْﻦِﻣ
ُﺔَّﺤِّﺼﻟﺍ ﺥ) ُﻍﺍَﺮَﻔْﻟﺍَﻭ 593
"Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Dua kenikmatan, kebanyakan
manusia tertipu pada keduanya:
kesehatan dan waktu luang." (HR.
Bukhari, no: 5933)
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah
berkata: “Kenikmatan adalah keadaan
yang baik, ada yang mengatakan
kenikmatan adalah manfaat yang
dilakukan dengan bentuk melakukan
kebaikan untuk orang lain." (Fathul
Bari Syarh Shahih Bukhari, penjelasan
hadits no: 5933)
Kata “maghbuun” secara bahasa
artinya tertipu di dalam jual-beli,
atau lemah fikiran.
Al-Jauhari rahimahullah: “Berdasarkan
ini, kedua (makna itu) bisa dipakai di
dalam hadits ini. Karena
sesungguhnya orang yang tidak
menggunakan kesehatan dan waktu
luang di dalam apa yang
seharusnya, dia telah tertipu,
karena dia telah menjual keduanya
dengan murah, dan fikirannya
tentang hal itu tidaklah
terpuji." (Fathul Bari)
Ibnu Baththaal rahimahullah berkata:
“Makna hadits ini bahwa seseorang
tidaklah menjadi orang yang longgar
(punya waktu luang) sehingga dia
tercukupi (kebutuhannya) dan sehat
badannya. Barangsiapa yang dua
perkara itu ada padanya, maka
hendaklah dia berusaha agar tidak
tertipu, yaitu meninggalkan syukur
kepada Allah terhadap nikmat yang
telah Dia berikan kepadanya. Dan
termasuk syukur kepada Allah adalah
melaksanakan perintah-perintah-Nya
dan menjauhi larangan-larangan-
Nya. Barangsiapa melalaikan hal itu
maka dia adalah orang yang
tertipu." (Fathul Bari)
Kemudian sabda Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam di atas “kebanyakan
manusia tertipu pada keduanya” ini
mengisyaratkan bahwa orang yang
mendapatkan taufiq (bimbingan)
untuk itu, orangnya sedikit.
Ibnul Jauzi rahimahullah berkata:
“Kadang-kadang manusia itu sehat,
tetapi dia tidak longgar, karena
kesibukannya dengan penghidupan.
Dan kadang-kadang manusia itu
cukup (kebutuhannya), tetapi dia
tidak sehat. Maka jika keduanya
terkumpul, lalu dia dikalahkan oleh
kemalasan melakukan kataatan, maka
dia adalah orang yang tertipu.
Kesempurnaan itu adalah bahwa dunia
merupakan ladang akhirat, di dunia
ini terdapat perdagangan yang
keuntungannya akan nampak di
akhirat.
Maka barangsiapa menggunakan
waktu luangnya dan kesehatannya di
dalam ketaatan kepada Allah, maka
dia adalah orang yang pantas
diirikan. Dan barangsiapa
menggunakan keduanya di dalam
maksiat kepada Allah, maka dia adalah
orang yang tertipu. Karena waktu
luang akan diikuti oleh kesibukan,
dan kesehatan akan diikuti oleh
sakit, jika tidak terjadi maka masa
tua (pikun).
Sebagaimana dikatakan orang
“Panjangnya keselamatan
(kesehatan) dan tetap tinggal (di
dunia) menyenangkan pemuda. Namun
bagaimanakah engkau lihat
panjangnya keselamatan (kesehatan)
akan berbuat? Akan mengembalikan
seorang pemuda menjadi kesusahan
jika menginginkan berdiri dan
mengangkat (barang), setelah
(sebelumnya di waktu muda) tegak
dan sehat.” (Fathul Bari)
Ath-Thayyibi rahimahullah berkata:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
membuat gambaran bagi mukallaf
(orang yang berakal dan dewasa)
dengan seorang pedagang yang
memiliki modal. Pedagang tersebut
mencari keuntungan dengan
keselamatan modalnya. Maka caranya
dalam hal itu adalah dia memilih orang
yang akan dia ajak berdagang, dia
selalu menetapi kejujuran dan
kecerdikan agar tidak merugi.
Kesehatan dan waktu luang adalah
modal, seharusnya dia (mukallaf)
berdagang dengan Allah dengan
keimanan, berjuang menundukkan
hawa-nafsu dan usuh agama, agar
dia mendapatkan keberuntungan
kebaikan dunia dan akhirat. Hal ini
seperti firman Allah:
ﺎَﻬُّﻳَﺃﺎَﻳ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺍﻮُﻨَﻣﺍَﺀ ْﻞَﻫ ﻰَﻠَﻋ ْﻢُﻜُّﻟُﺩَﺃ
ٍﺓَﺭﺎَﺠِﺗ ﻢُﻜﻴِﺠﻨُﺗ ْﻦِّﻣ ٍﻢﻴِﻟَﺃ ٍﺏﺍَﺬَﻋ
"Hai orang-orang yang beriman,
sukakah kamu Aku tunjukkan suatu
perniagaan yang dapat
menyelamatkan kamu dari azab yang
pedih? (Qs. As-Shaaf: 10) dan ayat-
ayat berikutnya.
Berdasarkan itu dia wajib menjauhi
ketatan kepada hawa-nafsu dan
berdagang/kerja-sama dengan
setan agar modalnya tidak sia-sia
bersama keuntungannya.
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
di dalam hadits tersebut
“kebanyakan manusia tertipu pada
keduanya” seperti firman Allah:
ٌﻞﻴِﻠَﻗَﻭ َﻱِﺩﺎَﺒِﻋ ْﻦِّﻣ ُﺭﻮُﻜَّﺸﻟﺍ
"Dan sedikit sekali dari hamba-
hamba-Ku yang berterima kasih." (Qs.
Sabaa': 13)
“Kebanyakan” di dalam hadits itu
sejajar dengan “sedikit” di dalam
ayat tersebut.” (Fathul Bari)
Al-Qadhi Abu Bakar bin Al-‘Arabi
rahimahullah berkata: “Diperselisihkan
tentang kenikmatan Allah yang
pertama (yakni yang terbesar) atas
hamba. Ada yang mengatakan
“keimanan”, ada yang mengatakan
“kehidupan”, ada yang mengatakan
“kesehatan”. Yang pertama (yaitu
keimanan) lebih utama, karena hal itu
kenikmatan yang mutlak
(menyeluruh). Adapun kehidupan dan
kesehatan, maka keduanya adalah
kenikmatan duniawi, dan tidak
menjadi kenikmatan yang sebenarnya
kecuali jika disertai oleh keimanan.
Dan di waktu itulah banyak manusia
yang merugi, yakni keuntungan
mereka hilang atau berkurang.
Barangsiapa mengikuti hawa-
nafsunya yang banyak
memerintahkan keburukan, selalu
mengajak rileks, sehingga dia
meninggalkan batas-batas (Allah) dan
meninggalkan menekuni ketaatan,
maka dia telah merugi. Demikian juga
jika dia lonnggar, karena orang
yang sibuk kemungkinan memiliki
alasan, berbeda dengan orang yang
longgar, maka alasan hilang darinya
dan hujjah (argumen) tegak
atasnya." (Fathul Bari)
Maka sepantasnya hamba yang
berakal bersegera beramal shalih
selama kesempatan masih ada. Hanya
Allah Tempat memohon pertolongan.

Post by. Esti arsiyanti 15

BACA SELENGKAPNYA »»  
0 komentar

10 langkah dalam membaca

Inilah sepuluh langkah untuk
meningkatkan kemampuan anda dalam
membaca, sehingga anda menjadi
orang yang kuat dalam membaca dan
agar anda berubah menjadi pembaca
yang besar. Saya memilihnya untuk
anda –pembaca yang mulia- di
antara sepuluh makalah dalam bahasa
Inggris yang tersebar dalam tema
ini. Dan saya menerjemahkannya
dengan beberapa perubahan. Yaitu
dari seorang pelatih, spesialis dalam
perkembangan dan peningkatan
kemampuan, Jim M. Allen. Berikut ini
sepuluh langkah tersebut:
1. Bukan suatu hal yang penting anda
menjadi pembaca yang cepat untuk
mendapatkan manfaat.
Beberapa orang membaca dengan
kecepatan yang tinggi, lainnya
dengan kecepatan sedang, dan yang
lain dengan kecepatan lambat untuk
memperoleh setiap keterangan.
Kecepatan sebenarnya tidak terlalu
penting. Akan tetapi yang penting
adalah memperoleh manfaat yang
anda inginkan dan kehendaki dari
membaca buku, makalah atau majalah.
Biarkanlah saya memberikan sebuah
rahasia, yang tidak dikatakan pada
pembahasan-pembahasan tentang
membaca pada umumnya dan tentang
membaca cepat pada khususnya.
Yaitu bahwasanya tabiat dan judul
buku (bisa saja) mengharuskan anda
membaca cepat sehingga anda
memperoleh manfaat yang banyak.
Buku-buku yang yang berisi
kumpulan makalah misalnya, seperti
buku “Maqolat li Kibari Kuttabil
Arabiyah fil ‘Ashril Hadits” oleh
Syeikh Muhammad Ibrahim al Hamd.
Dan saya sarankan untuk
membacanya, karena buku ini
mengandung manfaat-manfaat yang
bagus dan makalah-makalah luar
biasa.
Buku yang berbentuk e-book
dibeberapa situs internet
memungkinkan untuk dibaca cepat.
Adapun ketika kita mengambil salah
satu buku fiqih tertentu atau buku
yang memerlukan pemikiran yang
mendalam, maka tabiat buku memaksa
kita untuk membaca dengan lambat,
atau kecepatan sedang sehingga
anda memahami apa yang terkandung
di dalamnya. Untuk itu kecepatan
membaca bertingkat-tingkat sesuai
dengan tabiat buku dan judulnya.
Dan ingatlah selalu bahwa yang
penting adalah memperoleh manfaat,
bukan selesainya membaca dengan
cepat atau kecepatan tinggi.
2. Ketahuilah: Mengapa anda
membaca?
Anda wajib mengetahui tujuan
sebelum membaca. Dan yang menjadi
landasannya adalah dengan memilih
buku-buku yang anda baca dengan
pemahaman dan pengetahuan.Apakah
anda membaca untuk hiburan dan
kesenangan? Ataukah anda membaca
untuk belajar yang berkelanjutan
yang meningkatkan pemahaman,
pengetahuan dan kemampuan anda,
pandangan hidup, hikmah atas
sesuatu, pembangunan dan
pembentukan kepribadian anda yang
terdidik , kepemimpinan dan
pemikiran sehingga anda bisa menjadi
orang yang berpengaruh di
lingkungan dan masyarakat sekitar
anda?
3. Anda tidak perlu membaca segala
hal.
Setiap buku, majalah, atau email
tidaklah perlu dibaca secara lengkap.
Umumnya majalah, email sebenarnya
tidak mengandung sesuatu yang
dapat memberi manfaat. Untuk itu
hal yang penting adalah anda
putuskan apa yang dibaca, dan
waktu yang akan dihabiskan dalam
membaca. Pilihlah buku yang sesuai
dengan keahlian, kepentingan, dan
bidang anda yang ingin anda
tonjolkan.
4. Bukan hal yang penting anda
membaca buku atau segala sesuatu
yang ada di tangan anda.
Apakah anda membaca setiap tulisan
di majalah yang ada di hadapan
anda? Dan apakah anda membaca
setiap bagian dan bab dalam buku?
Yang penting dalam masalah ini, jika
anda mengikuti metode “membaca
segala sesuatu”, kadang anda
membaca bab-bab atau tulisan yang
banyak dimana sebenarnya tidak
diperlukan untuk dibaca. Pilihlah
bagian yang penting saja dari buku,
yang menarik perhatian anda, dan
yang sesuai dengan keterangan dan
manfaat yang anda cari. Dan jadilah
orang yang bisa memilih dalam
membaca.
Dan salah seorang pemikir senior
menyebutkan bahwasanya akal anda
itu menghasilkan sesuai dengan apa
yang anda isi di dalamnya. Yaitu
seperti penggilingan, jika anda
taruh gandum yang baik di
dalamnya, maka akan mengeluarkan
tepung yang baik pula, dan apabila
anda taruh di dalamnya selain itu
maka akan mengeluarkan sesuai
dengan apa yang anda taruh tadi.
Maka perhatikanlah apa yang anda
taruh pada akal anda yang
merupakan komponen utama yang
anda miliki untuk berhukum dan
bermuamalah dengan alam,
problematika, imajinasi dan pikiran.
Akal merupakan sumber pembentuk
kepribadian anda. Masalah ini kembali
pada anda, tidak ada campur tangan
orang lain di dalamnya.
5. Ujilah kondisi jiwa dan pembawaan
anda sebelum memulai membaca.
Kondisi jiwa dan pembawaan sangat
penting sebelum memulai membaca di
waktu-waktu tertentu. Ketika
kondisi jiwa sedang jernih, tidak
jenuh, maka anda dapat membaca
buku-buku berbobot yang
memerlukan konsentrasi yang tinggi.
Jika anda merasa jenuh dan lelah
maka pilihlah buku-buku yang mudah
dan ringan yang sesuai dimana tidak
membutuhkan keseriusan dalam
membaca.
6. Buat skala prioritas dalam
membaca.
Jadikan kegiatan membaca anda
sesuai dengan skala prioritas. Jika
anda berniat mengarang sebuah
buku, karya ilmiah, makalah, maka
bacaan anda harus sesuai dengan
judul yang anda niatkan. Ini adalah
nasehat yang sangat penting bagi
siapa saja yang ingin meneruskan
membaca. Yaitu dengan menjadikan
tujuan membaca bisa menghasilkan
pemikiran, argumentasi dan
imajinasi baru. Kadang anda
menenukan sesuatu yang baru dari
apa yang dibaca. Hal itu bisa didapat
dari penulisan buku, karya ilmiyah
dan makalah. Yang demikian ini –dari
fakta penelitian dan pengalaman
kebanyakan orang- dapat mendorong
kita untuk meneruskan membaca dan
itu merupakan faktor pendorong
yang paling penting dalam membaca.
7. Perbaiki, atur dan siapkan tempat
anda membaca.
Anda akan membaca dan memahami
dengan sebaik-baik keadaan, apabila
tempat anda membaca teratur dan
siap dengan keadaan yang dapat
membantuanda membaca. Kenyamanan
anda ketika duduk merupakan faktor
penting untuk meneruskan membaca.
Dahulu Syeikh ‘Ali Thonthowiy –
seorang Syeikh, da’i, sastrawan,
pendidik dan salah seorang quro’
Arab senior pada zaman ini-
mengatur bantal-bantal yang
berukuran berbeda-beda, dia
letakkan dibelakang punggungnya
atau menyadarkan punggungnya
sesuai dengan posisi yang
membantunya agar dapat senyaman
mungkin ketika membaca.
8. Jika anda telah memulai membaca
jangan berhenti.
Bacalah langsung, jangan berhenti
kecuali ada sebab darurat dan
terpaksa harus berhenti. Jika anda
telah selesai membaca dan anda
memiliki beberapa pertanyaan, ulangi
sekali lagi secara detail untuk
mencari jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang terlintas dalam
benakanda atau mencari jawaban di
buku-buku lain. Jika anda tidak
memiliki pertanyaan, maka
sebenarnya anda telah mendapatkan
apa yang anda perlukan. Pertanyaan
merupakan pintu kebaikan yang
besar bagi siapa saja yang
menginginkan perkembangan yang
terus-menerus pada kepribadian,
pembentukan pola pikir dan jiwa
kepepimpinannya.
Saya teringat bahwa saya pernah
menghadiri pelatihan manajemen
keunggulan dan inovasi yang
diadakan oleh Arab Saudi
Administrasi Umum di kota Riyadh
pada tanggal 8-10 Shafar 1428 H,
diantara yang narasumber pada
acara itu Prof. Michaell Marchurt
dari Universitas George Washington
di USA. Dia menyampaikan ceramah
dengan judul “Kepemimpinan Pada
Abad 21: Pertanyaan lebih utama dari
jawaban”. Meskipun durasi
ceramahnya hanya sekitar
seperempat jam, itu merupakan
ceramah yang paling bagus dan
menakjubkan pada pertemuan itu
dan mendatangkan manfaat yang
bagus bagiku. Sebabnya sangat
mudah, bahwa ceramah itu
memberikan metode bukan informasi.
Barangsiapa yang memiliki informasi
maka dia seakan-akan memiliki
sepotong emas dan barangsiapa
yang memiliki manhaj (metode)
seakan-akan dia memiliki tambang
emas.
Apa yang saya inginkan untuk
dipetik dari kisah tadi yaitu siapa
yang menginginkan kesuksesan maka
dia harus membayar beban-beban
pertanyaan yaitu mulai dengan :
mengapa?, apa?, bagaimana?,
kapan?, dimana?, apakah? dan lain-
lain, dan dia harus mengerahkan
tenaga, penat dan keringat di
dahinya serta sesuatu dari
ketenangan jiwanya untuk
mendapatkan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan itu.
9. Konsentrasilah
Ingatlah baik-baik bahwa anda
sedang membaca dan anda memiliki
tujuan dari membaca. Untuk itu anda
harus konsentrasi dalam materi
yang dibaca. Jika anda kehilangan
konsentrasi dan perhatian setelah
membaca maka istirahatlah sejenak
atau anda bisa membaca buku lain.
Yang penting dapat dijaga jalannya
bacaan sesuai dengan materi yang
dibaca dan yang diharapkan
manfaatnya pada pikiran dan benak
anda yang berkembang secara
terus-menerus pada saat membaca
dan belajar dengan metode yang
bermacam-macam. Jangan lupa
sesungguhnya membaca itu metode
belajar yang paling penting
sebagaimana diajarkan dalam
pelajaran-pelajaran.
10. Bertahaplah dan biasakan.
Sesungguhnya seorang pembaca
besar tidak dilahirkan di antara
siang dan malam dan mereka melihat
diri mereka sebagai seorang pembaca
yang besar. Tetapi mereka kerja
keras dan mencari sebab belajar dari
kesalahan mereka baik dalam memilih
buku atau metode membaca.
Memahami dan mengerti pelajaran
dari sela-sela penelitian, pengalaman
dan kebiasaan.
Metode-metode yang telah saya
sebutkan ini member anda bagian
penting dan besar untuk
meningkatkan kebiasaan anda
membaca. Oleh karenanya tinggal
memusatkan pikiran, yang penting
hal itu kembali kepada anda wahai
pembaca yamg mulia.
Membaca bukanlah hobi sebagaimana
anggapan orang. Diantara lemahnya
perkataan yaitu seseorang ketika
ditanya apa hobinya, dia menjawab
bahwa hobinya adalah membaca.
Sesungguhnya membaca itu cara
hidup, pelengkap, kebutuhan primer
dan yang paling penting bagi siapa
yang ingin menjadi penerang sinar
dan cahaya, serta pemimpin yang
berpengaruh di dalam kehidupan.
Sebelum berpisah saya ajak untuk
membaca kitab “ ’Asyiq” oleh Aidh Al
Qorni yang didalamnya membahas
kisahnya tentang membaca, manfaat-
manfaatnya dan memaparkan
beberapa contoh membaca dari
salafush sholeh, kitab itu
mengumpulkan antara hiburan dan
faedah. Syeikh menulisnya dengan
uslub yang mengandung nilai sastra
yang tinggi.

post by. Esti Arsiyanti 15

BACA SELENGKAPNYA »»  
Jumat, 16 November 2012 1 komentar

Konstitusi di Indonesia


Konstitusi di Indonesia
3 hal yang berkaitan dengan konstitusi di Indonesia:
a.      SUMBER KONSTITUSI
Konstitusi Republik Indonesia bersumber dari UUD 1945. Oleh karena UUD 1945 bersumber dari pancasila, maka bisa dikatakan Pancasila merupakan sumber dari segala sumber konstitusi di Indonesia.
b.      MEKANISME KONSTITUSI
1.      Kekuasaan tertinggi di tangan MPR
2.      Kekuasaan kepala Negara dibatasi undang-undang
3.      NKRI adalah Negara yang melandasi hukum
4.      Presiden adalah penyelenggara negar tertinggi di bawah MPR
5.      Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen
6.      Menteri-menteri bertanggung jawab kepada presiden
c.       LEMBAGA-LEMBAGA KENEGARAAN
1.      Majelis Permusyawaratan Rakyat
Tentang MPR di atur dalam UUD pasal 2. Tugas MPR antara lain mengubah UUD, menyelesaikan pemilihan dan mengangkat presiden dan wakil presiden, mencabut mandat dan menghentikan presiden jika terbukti melanggar UUD, meminta pertanggung jawaban presiden dan wakil presiden mengenai pelaksanaan GGBHN, membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga Negara lain, Dalam hal ini tugas MPR bersifat Konstitutif.
2.      Presiden
Tentang presiden di atur dalam pasal 4 UUD 1945. Kekuasaan presiden disebut juga kekuasaan eksekutif. Tugas presiden antara lain memegang kekuasaan menurut UUD, mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri, mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR, menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang, membuat perjanjian dengan Negara lain sesuai persetujuan DPR, member grasi dan rehabilitasi dengan pertimbangan MA, mengangkat duta dan konsul, serta menyatakan status Negara. Apakah dalam kondisi bahaya atau aman.
3.      Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
DPR di atur dalam pasal 19 UUD 1945. Kekuasaan DPR  (parlemen) sering disebut dengan kekuasaan legeslatif. Tugas DPR antara lain membentuk undang-undang, membahas dan menyetujui bersama atas rancangan undang-undang yang di ajukan presiden. DPR memiliki beberapa hak, antara lain:
a.      Hak Petisi, yaitu hak mengajukan pertanyaan atas kebijakan presiden
b.      Hak Interpelasi, yaitu hak meminta keterangan kepada presiden
c.       Hak angket, yaitu hak mengadakan penyelidikan atas suatu kebijakan presiden
d.      Hak budget, yaitu untuk mengajukan RAPBN
e.      Hak inisiatif, yaitu hak untuk mengajukan rancangan undang-undang kepada presiden
f.        Hak amandemen, yaitu hak mengadakan perubahan atau revisi atas rancangan undang-undang.
4.      Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
BPK di atur dalam pasal 23E-23G UUD 1945. Kekuasaan BPK disebut eksaminatif atau inspektif. Tugas BPK antara lain menetapkan kebijakan atas tnggung jawab keuangan Negara serta mengendalikan pelaksanaannya, melakukan perbendaharaan berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku. Mengatur tentang pajak serta hal-hal keuangan lainnya berdasarkan UU
5.      Mahkamah Agung (MA)
MA di atur dalam pasal 24 UUD 1945. Kekuasaan MA disebut juga dengan kekuasaan yudikatif. Tugas MA antara lain memeriksa dan memutus permohonan kasasi, dan menguji peraturan perundang-undangan di bawah UU terhadap Undang-Undang Dasar. 




Post by. Esti Arsiyanti 15
BACA SELENGKAPNYA »»  
Jumat, 09 November 2012 0 komentar

AKPOL PUSAT UNGGULAN

 

 
"Candi Baru yang tak kan kulupa Tempat kita berlatih bersama
Siang malam selalu ditempa Menjadi polisi yang jaya...."
Penggalan lagu di atas merupakan gambaran Candi Baru, sebagai lembaga pendidikan yang merupakan persemaian kader-kader pimpinan Polri di masa yang akan datang, yang akan membawa kejayaan bagi kepolisian.
DAkpol tempat pembinaan dan menempa para Taruna dan Taruni, sebagai putra putri yang perkasa dari anak bangsa agar mempunyai karakter atau jiwa dan watak seorang polisi yang profesional, unggul dan beretika. Tempaan ini merupakan unggulan, baik dari para pembinanya, dosen dan pelatih-palatihnya. Tempat latihan/pendidikan dan sarana prasarana, infrastruktur, serta sistem-sistem pendukungnya, yang modern dan didasari dengan sistem teknologi informasi yang modern.
Pendidikan di Akpol sebagai pusat unggulan, untuk menyiapkan para polisi penjaga kehidupan, polisi sebagai pembangun peradaban dan pejuang kemanusiaan, yang mempunyai tekad dan semangat juang yang tinggi dan kecintaan serta kebanggaan akan institusi ,negeri dan bangsa tercinta.
.... Kami putra nan perkasa ... Taruna Akpol ...tegak tegas dan wibawa , Taruna akpol.....
Biarpun badan hancur lebur kitapun kan tetap bertempur...
Lebih baik kami pulang nama daripada gagal di medan perwira
Majulah, ayo maju, maju Taruna Akpol ...
Lagu di atas yang di maksudkan pertempuran dalam konteks tulisan ini, dianalogikan pada pertempuran memperjuangkan kebenaran n keadilan. Lagu-lagu tadi memberikan spirit bagi para Taruna untuk menjadi unggul baik otak, otot dan hati nuraninya. Ini semua benar-benar diharapkan menjadikan spirit bagi para Taruna untuk menjadi bibit unggul yang mampu menjadi kader Polri masa depan.
Keunggulan Akpol dapat ditunjukan dari :
1. Konsep dan strategi Akpol untuk menjadi lembaga pencetak para perwira polisi, yang dijabarkan dalam tiga prisip dasar yaitu polisi yang mampu menjadi : penjaga kehidupan, pembangun peradaban, dan pejuang kemanusiaan. Konsep dan strategi tersebut merupkan fondasi yang kokoh bagi pilar-pilar kepemimpinan Polri untuk mampu menghayati dan mewujudkan tiga konsep dasar Polri tersebut, sebagai bagian dari hidup dan kehidupan serta kinerja para alumni Akpol. Penghayatan dan pengimplementasian tiga hal tersebut, bukan atas ketakutan atau keterpaksan, apa lagi pura-puraan melainkan atas dasar kesadaran, kepekaan, kepedulian dan tanggung jawab.
Keunggulan Akpol bukan lagi cerita penampilan fisik dan uniformnya semata, atau kekerasan dan kekejaman-kekejaman senior yunior atau tentang hidup yang sulit atau seolah dipersulit, atau dibikin sulit, tetapi bagaiman para Taruna mampu mengembangkan kemampuan intelektual, kritis, cerdas, kreatif dan inovatif bukan produk copy paste. Mampu membangun solidaritas dan jiwa korsa yang kuat bagi seorang Taruna, sadar bahwa dirinya dipersiapkan menjadi polisi yang humanis yang kelak akan menjadi pimpinan-pimpina Polri masa depan.
2. Personil yang mengawaki penyelnggaraan pendidikan di Akpol adalah petugas-petugas Polri yang unggul, handal, cerdas, kreatif dan inovatif, profesional dan memiliki track record baik di kepolisian. Mengapa demikian ? Karena mereka akan menjadi role model para Taruna. Kalau para pembinmanya orang-orang safety player dan kutu loncat apalagi orang kasus atau bermasalah, akan berpengaruh besar terhadap kehidupan para Taruna. Para pengasuh, instruktur dan dosen Akpol adalah orang-orang yang mempunyai standar kompetensi nasional maupun internasional.
3. Modern dan mencerminkan scientific policing. Sistem-sistem lama, kuno, bukan tidak bagus tetapi sudah ketinggalan jaman dan tidak relevan lagi di Akpol belajar apa di lapangan ketemu apa, jadi sama sekali seperti joko sembung naik ojek, ga nyambung jack. Akpol akan menjadi model polisi ideal pada tingkat penyelia (first line supervisor)
4. Menjadi think thank bagi Polri atau siapa saja yang akan belajar tentang kepolisian dan pemolisianya. Dalam konteks ini Akpol mampu menjadi dan mempunyai tim transformasi . Juga sebagai pusat studi dan konsultasi kepolisian.
5.Kurikulum dan sistem pengajaranya yang mampu membangun sistem edukasi yang unggul baik secara akademik, fisik, ketrampilan maupun secara moral.
6. Para Taruna menjadi bibit-bibit unggul yang bukan produk KKN. Arti unggul bagi para Taruna di sini bahwa sejak awal dan pendidikan dasar mereka mampu menunjukan prestasi dan keunggulan-keunggulan yang dapat diurai sebagai indikator polisi yang profesional, cerdas, bermoral dan modern.
7. Tempat belajar yg aman, nyaman, n artistik dari segi arsitektur, lingkungan sosial, interior dan eksterior, yang terawat dan asri serta penuh aura kebugaran.
Membangun Akpol menjadi pusat unggulan sangatlah kompleks, namun setidaknya 7 hal diatas ditambah dengan kepemimpinan dan political will yang kuat serta ada komitmen dan integritas dari para pemimpinya maka Akpol akan mampu menyiapkan perwira bhayangkara yang unggul otak, otot dan hati nuraninya dan siap diterjunkan di masyarakat sebagai penjaga kehidupan, pembangun peradaban, dan pejuang kemanusiaan sekaligus.
..... Dulu, aku bercita-cita menjadi seorang Taruna berdiri tegak gagah perkasa tunaikan tugas yang mulia...
Tegar, tegas penuh wibawa semangat yang tak putus asa...
Tunaikan tugas para perwira tunaikan dengan penuh rasa bangga.
Kini aku sedang di tempa dalam kawah Candi Semarang lupa kawan lupa saudara lupakan saja semuanya...
Saya tahan sakit-sakit sampai masuk rumah sakit...
Saya tahan menderita walau diriku di tempa ...
Hatiku tetap gembira,.... Gembira selamaya ....
Spirit Akpol yang unggul :"
Tegar, tegas penuh wibawa, semangat yang tak putus asa dan senantiasa berbahagia"
Menjadikan polisi unggul mungkinkah?
Di dunia ini yang tidak mungkin hanya satu, yaitu orang makan kepalanya sendiri.
Dengan demikian menjadikan polisi unggul adalah sesuatu keharusan bukan saja suatu kemungkinan. Mengapa demikian? Karena polisi sebagai pelindung, pengayom, pelayan, dan sebagai penegak hukum, yang berarti polisi setidaknya 1 langkah lebih maju dari masyrakat yang dilayaninya. Yang berarti polisi bisa menjadi sandaran atau diandalkan oleh masyarakat dalam mewujudkan dan memelihara kamtibmas. Dalam konteks ini, berarti polisi mampu memenuhi kebutuhan keamanan dan rasa aman masyarakat.
Kebutuhan masyarakat akan adanya pelayanan kepolisian antara lain :
1) Cepat : yang berarti kecepatan polisi merespon atau menindak lanjuti aduan atau laporan masyarakat. 2) Tepat : apa yang dikerjakan oleh polisi merupakan kinerja yang profesional.
3) Akurat: produk kinerjanya tingkat keakurasianya sesuai dengan apa yang seharusnya.
4) Transparan : polisi mampu menyelenggarakan tugas sebagaimana seharusnya, terukur dan dapat dipertanggung jawakan baik secara administrasi, hukum dan moral.
5) Akuntabel: akuntabilitas kepada publik atas kinerja polisi dalam memberikan jaminan keamanan dan rasa aman masyarakat.
6) Informatif : informasi yang diperlukan oleh masyarakat tersedia dalam berbagai pelayanan kepolisian.
7) Mudah: semua pelayanan kepolisian mudah diakses oleh masyarakat.
Untuk mewujudkan 7 point di atas polisi memang harus mempunyai unggulan yaitu : unggul SDM, unggul data, unggul sarpras, unggul program, unggul jejaring,dan unggul anggaran.
Unggul SDM dapat dipahami SDM polisi profesional. Yang berarti para petugas polisi O2H nya (otak, otot dan hati nuraninya) bisa dibanggakan. Yang menjadi anggota polisi di lapangan mampu menjabarkan kebijakan pimpinan yang sesuai dengan corak masyarakat dan kebudayaanya. Polisi keberadaanya dapat diterima dan mendapat legitimasi. Pada tingkat pimpinan, kepemimpinannya juga mampu membawa perubahan dan kemajuan institusi yang dipimpinnya. Sehingga menghasil produk-produk kinerja yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Unggul data yang dapat di tunjukan adanya sistem filling dan recording yang mampu disusun sebagai bentuk mapping wilayah, masalah, kemampuan, kekurangan, potensi-potensi dsb. Yang dapat diakses dengan cepat, tepat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Unggul sarpras yang berarti infrastruktur pendukung pemoliisiannya berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi, menuju pada electronic services.
Unggul program dapat ditunjukan dari program-program yang mampu menumbuhkan kinerja, semangat penyelenggaraan tugas polisi. Mampu membangkitkan kesadaran, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dan pemangku kepentingan lainya dalam mewujudkan dan memelihara keteraturan sosial.
Unggul jejaring yang berarti di semua lini polisi ada, eksis, mampu menjadi leading sektor, dinamisator, motivator sekaligus inspirator.
Unggul anggaran yang berarti dukungan anggaran bukan lagi sebatas penghitungan honor atau insentif dengan ukuran orang x indeks x hari . Namum mampu, untuk mengcover inovasi, kreatifitas, pengembangan, program-program dan sarana kontak dan membangun institusi sebagai intitusi pembelajar.
Institusi mampu menjadi unggulan juga tidak lepas dari pemimpin dan gaya kepemimpinanya. Pemimpin yang safety player maka tidak akan membawa kemajuan tetapi justru kemunduran dan kehancuran institusi yang dipimpinnya. Pemimpin yang pengecut akan membawa mala petaka bagi orang banyak. Pemimpin yang otoriter akan membuat bodoh anak buahnya dan masyarakatnya. Pemimpin yang tidak cerdas dan bijaksana akan menyesatkan banyak orang.
Pemimpin yang mampu membawa keunggulan institusi adalah pemimpin yang :
 1) mempunyai mimpi (visi yang jauh ke depan melampaui pemikiran orang kebanyakan).
 2) keberanian (berani membela kebenaran dan keadilan, berani menggunakan otak otot dan hati nuraninya untuk berinovasi dan berkreasi, berani berkorban demi anak buah dan masyarakat.
 3) cerdas yaitu mempunyai wawasan yang cukup luas untuk membawa perubahan dan menjadi bintang penjuru perbaikan, dan peningkatan kualitas.
 4) mampu menberdayakan potensi yang ada (empowering).
 5) mampu menyemangati membangkitkan spirit untuk maju, terus hidup tumbuh dan berkembang.
 6) mampu memperbaiki kelemahan-kelemahan dan kekurangan yang ada. Mengubah hambatan menjadi peluang, memanfaatkan keterbatasan menjadi kekuatan.
 7) mampu menjadi PR yang handal dalam membangun kepercayaan dan sebagai agen perubahan.
 8) mampu sebagai inspirator siapa saja, dimana saja dan kapan saja.
Dapat diunggulkan adalah suatu hasil dari kinerja yang dilakukan melalui proses dan usaha-usaha sehingga produk kinerjanya secara signifikan dapat dirasakan oleh masyarakat. Sehingga mendapatkan kepercayaan, dukungan dan dapat menjadi sandaran. Keberadaanya memang cepat, dekat dan bersahabat. Cepat bertindak dengan tulus. Dekat karena kinerjanya mempunyai jejaring yang profesional dan didukung ilmu pengetahuan serta teknologi. Keberadaanya mampu menjadi ikon persabahatan.

Posted By : (Catar) A.Okta Aldy
BACA SELENGKAPNYA »»  
 
;