Minggu, 18 November 2012

10 langkah dalam membaca

Inilah sepuluh langkah untuk
meningkatkan kemampuan anda dalam
membaca, sehingga anda menjadi
orang yang kuat dalam membaca dan
agar anda berubah menjadi pembaca
yang besar. Saya memilihnya untuk
anda –pembaca yang mulia- di
antara sepuluh makalah dalam bahasa
Inggris yang tersebar dalam tema
ini. Dan saya menerjemahkannya
dengan beberapa perubahan. Yaitu
dari seorang pelatih, spesialis dalam
perkembangan dan peningkatan
kemampuan, Jim M. Allen. Berikut ini
sepuluh langkah tersebut:
1. Bukan suatu hal yang penting anda
menjadi pembaca yang cepat untuk
mendapatkan manfaat.
Beberapa orang membaca dengan
kecepatan yang tinggi, lainnya
dengan kecepatan sedang, dan yang
lain dengan kecepatan lambat untuk
memperoleh setiap keterangan.
Kecepatan sebenarnya tidak terlalu
penting. Akan tetapi yang penting
adalah memperoleh manfaat yang
anda inginkan dan kehendaki dari
membaca buku, makalah atau majalah.
Biarkanlah saya memberikan sebuah
rahasia, yang tidak dikatakan pada
pembahasan-pembahasan tentang
membaca pada umumnya dan tentang
membaca cepat pada khususnya.
Yaitu bahwasanya tabiat dan judul
buku (bisa saja) mengharuskan anda
membaca cepat sehingga anda
memperoleh manfaat yang banyak.
Buku-buku yang yang berisi
kumpulan makalah misalnya, seperti
buku “Maqolat li Kibari Kuttabil
Arabiyah fil ‘Ashril Hadits” oleh
Syeikh Muhammad Ibrahim al Hamd.
Dan saya sarankan untuk
membacanya, karena buku ini
mengandung manfaat-manfaat yang
bagus dan makalah-makalah luar
biasa.
Buku yang berbentuk e-book
dibeberapa situs internet
memungkinkan untuk dibaca cepat.
Adapun ketika kita mengambil salah
satu buku fiqih tertentu atau buku
yang memerlukan pemikiran yang
mendalam, maka tabiat buku memaksa
kita untuk membaca dengan lambat,
atau kecepatan sedang sehingga
anda memahami apa yang terkandung
di dalamnya. Untuk itu kecepatan
membaca bertingkat-tingkat sesuai
dengan tabiat buku dan judulnya.
Dan ingatlah selalu bahwa yang
penting adalah memperoleh manfaat,
bukan selesainya membaca dengan
cepat atau kecepatan tinggi.
2. Ketahuilah: Mengapa anda
membaca?
Anda wajib mengetahui tujuan
sebelum membaca. Dan yang menjadi
landasannya adalah dengan memilih
buku-buku yang anda baca dengan
pemahaman dan pengetahuan.Apakah
anda membaca untuk hiburan dan
kesenangan? Ataukah anda membaca
untuk belajar yang berkelanjutan
yang meningkatkan pemahaman,
pengetahuan dan kemampuan anda,
pandangan hidup, hikmah atas
sesuatu, pembangunan dan
pembentukan kepribadian anda yang
terdidik , kepemimpinan dan
pemikiran sehingga anda bisa menjadi
orang yang berpengaruh di
lingkungan dan masyarakat sekitar
anda?
3. Anda tidak perlu membaca segala
hal.
Setiap buku, majalah, atau email
tidaklah perlu dibaca secara lengkap.
Umumnya majalah, email sebenarnya
tidak mengandung sesuatu yang
dapat memberi manfaat. Untuk itu
hal yang penting adalah anda
putuskan apa yang dibaca, dan
waktu yang akan dihabiskan dalam
membaca. Pilihlah buku yang sesuai
dengan keahlian, kepentingan, dan
bidang anda yang ingin anda
tonjolkan.
4. Bukan hal yang penting anda
membaca buku atau segala sesuatu
yang ada di tangan anda.
Apakah anda membaca setiap tulisan
di majalah yang ada di hadapan
anda? Dan apakah anda membaca
setiap bagian dan bab dalam buku?
Yang penting dalam masalah ini, jika
anda mengikuti metode “membaca
segala sesuatu”, kadang anda
membaca bab-bab atau tulisan yang
banyak dimana sebenarnya tidak
diperlukan untuk dibaca. Pilihlah
bagian yang penting saja dari buku,
yang menarik perhatian anda, dan
yang sesuai dengan keterangan dan
manfaat yang anda cari. Dan jadilah
orang yang bisa memilih dalam
membaca.
Dan salah seorang pemikir senior
menyebutkan bahwasanya akal anda
itu menghasilkan sesuai dengan apa
yang anda isi di dalamnya. Yaitu
seperti penggilingan, jika anda
taruh gandum yang baik di
dalamnya, maka akan mengeluarkan
tepung yang baik pula, dan apabila
anda taruh di dalamnya selain itu
maka akan mengeluarkan sesuai
dengan apa yang anda taruh tadi.
Maka perhatikanlah apa yang anda
taruh pada akal anda yang
merupakan komponen utama yang
anda miliki untuk berhukum dan
bermuamalah dengan alam,
problematika, imajinasi dan pikiran.
Akal merupakan sumber pembentuk
kepribadian anda. Masalah ini kembali
pada anda, tidak ada campur tangan
orang lain di dalamnya.
5. Ujilah kondisi jiwa dan pembawaan
anda sebelum memulai membaca.
Kondisi jiwa dan pembawaan sangat
penting sebelum memulai membaca di
waktu-waktu tertentu. Ketika
kondisi jiwa sedang jernih, tidak
jenuh, maka anda dapat membaca
buku-buku berbobot yang
memerlukan konsentrasi yang tinggi.
Jika anda merasa jenuh dan lelah
maka pilihlah buku-buku yang mudah
dan ringan yang sesuai dimana tidak
membutuhkan keseriusan dalam
membaca.
6. Buat skala prioritas dalam
membaca.
Jadikan kegiatan membaca anda
sesuai dengan skala prioritas. Jika
anda berniat mengarang sebuah
buku, karya ilmiah, makalah, maka
bacaan anda harus sesuai dengan
judul yang anda niatkan. Ini adalah
nasehat yang sangat penting bagi
siapa saja yang ingin meneruskan
membaca. Yaitu dengan menjadikan
tujuan membaca bisa menghasilkan
pemikiran, argumentasi dan
imajinasi baru. Kadang anda
menenukan sesuatu yang baru dari
apa yang dibaca. Hal itu bisa didapat
dari penulisan buku, karya ilmiyah
dan makalah. Yang demikian ini –dari
fakta penelitian dan pengalaman
kebanyakan orang- dapat mendorong
kita untuk meneruskan membaca dan
itu merupakan faktor pendorong
yang paling penting dalam membaca.
7. Perbaiki, atur dan siapkan tempat
anda membaca.
Anda akan membaca dan memahami
dengan sebaik-baik keadaan, apabila
tempat anda membaca teratur dan
siap dengan keadaan yang dapat
membantuanda membaca. Kenyamanan
anda ketika duduk merupakan faktor
penting untuk meneruskan membaca.
Dahulu Syeikh ‘Ali Thonthowiy –
seorang Syeikh, da’i, sastrawan,
pendidik dan salah seorang quro’
Arab senior pada zaman ini-
mengatur bantal-bantal yang
berukuran berbeda-beda, dia
letakkan dibelakang punggungnya
atau menyadarkan punggungnya
sesuai dengan posisi yang
membantunya agar dapat senyaman
mungkin ketika membaca.
8. Jika anda telah memulai membaca
jangan berhenti.
Bacalah langsung, jangan berhenti
kecuali ada sebab darurat dan
terpaksa harus berhenti. Jika anda
telah selesai membaca dan anda
memiliki beberapa pertanyaan, ulangi
sekali lagi secara detail untuk
mencari jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang terlintas dalam
benakanda atau mencari jawaban di
buku-buku lain. Jika anda tidak
memiliki pertanyaan, maka
sebenarnya anda telah mendapatkan
apa yang anda perlukan. Pertanyaan
merupakan pintu kebaikan yang
besar bagi siapa saja yang
menginginkan perkembangan yang
terus-menerus pada kepribadian,
pembentukan pola pikir dan jiwa
kepepimpinannya.
Saya teringat bahwa saya pernah
menghadiri pelatihan manajemen
keunggulan dan inovasi yang
diadakan oleh Arab Saudi
Administrasi Umum di kota Riyadh
pada tanggal 8-10 Shafar 1428 H,
diantara yang narasumber pada
acara itu Prof. Michaell Marchurt
dari Universitas George Washington
di USA. Dia menyampaikan ceramah
dengan judul “Kepemimpinan Pada
Abad 21: Pertanyaan lebih utama dari
jawaban”. Meskipun durasi
ceramahnya hanya sekitar
seperempat jam, itu merupakan
ceramah yang paling bagus dan
menakjubkan pada pertemuan itu
dan mendatangkan manfaat yang
bagus bagiku. Sebabnya sangat
mudah, bahwa ceramah itu
memberikan metode bukan informasi.
Barangsiapa yang memiliki informasi
maka dia seakan-akan memiliki
sepotong emas dan barangsiapa
yang memiliki manhaj (metode)
seakan-akan dia memiliki tambang
emas.
Apa yang saya inginkan untuk
dipetik dari kisah tadi yaitu siapa
yang menginginkan kesuksesan maka
dia harus membayar beban-beban
pertanyaan yaitu mulai dengan :
mengapa?, apa?, bagaimana?,
kapan?, dimana?, apakah? dan lain-
lain, dan dia harus mengerahkan
tenaga, penat dan keringat di
dahinya serta sesuatu dari
ketenangan jiwanya untuk
mendapatkan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan itu.
9. Konsentrasilah
Ingatlah baik-baik bahwa anda
sedang membaca dan anda memiliki
tujuan dari membaca. Untuk itu anda
harus konsentrasi dalam materi
yang dibaca. Jika anda kehilangan
konsentrasi dan perhatian setelah
membaca maka istirahatlah sejenak
atau anda bisa membaca buku lain.
Yang penting dapat dijaga jalannya
bacaan sesuai dengan materi yang
dibaca dan yang diharapkan
manfaatnya pada pikiran dan benak
anda yang berkembang secara
terus-menerus pada saat membaca
dan belajar dengan metode yang
bermacam-macam. Jangan lupa
sesungguhnya membaca itu metode
belajar yang paling penting
sebagaimana diajarkan dalam
pelajaran-pelajaran.
10. Bertahaplah dan biasakan.
Sesungguhnya seorang pembaca
besar tidak dilahirkan di antara
siang dan malam dan mereka melihat
diri mereka sebagai seorang pembaca
yang besar. Tetapi mereka kerja
keras dan mencari sebab belajar dari
kesalahan mereka baik dalam memilih
buku atau metode membaca.
Memahami dan mengerti pelajaran
dari sela-sela penelitian, pengalaman
dan kebiasaan.
Metode-metode yang telah saya
sebutkan ini member anda bagian
penting dan besar untuk
meningkatkan kebiasaan anda
membaca. Oleh karenanya tinggal
memusatkan pikiran, yang penting
hal itu kembali kepada anda wahai
pembaca yamg mulia.
Membaca bukanlah hobi sebagaimana
anggapan orang. Diantara lemahnya
perkataan yaitu seseorang ketika
ditanya apa hobinya, dia menjawab
bahwa hobinya adalah membaca.
Sesungguhnya membaca itu cara
hidup, pelengkap, kebutuhan primer
dan yang paling penting bagi siapa
yang ingin menjadi penerang sinar
dan cahaya, serta pemimpin yang
berpengaruh di dalam kehidupan.
Sebelum berpisah saya ajak untuk
membaca kitab “ ’Asyiq” oleh Aidh Al
Qorni yang didalamnya membahas
kisahnya tentang membaca, manfaat-
manfaatnya dan memaparkan
beberapa contoh membaca dari
salafush sholeh, kitab itu
mengumpulkan antara hiburan dan
faedah. Syeikh menulisnya dengan
uslub yang mengandung nilai sastra
yang tinggi.

post by. Esti Arsiyanti 15

0 komentar:

Posting Komentar

 
;